√ Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Uin Sunan Kalijaga Mengukuhkan 928 Orang Guru Profesional
Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof. Dr. H. Machasin, MA., mengatakan, guru-guru di Indonesia harus punya kemampuan mengendalikan diri dengan baik, bisa dengan hebat menunjukkan, menjelaskan dan memberi ide bagi semua anak didiknya. Disamping itu, guru-guru di Indonesia hendaknya selalu mengasah pikiran (teges, genah, ngarah-arah, dan ngenik-enik nalar semua muridnya), punya martabat yang baik, rajin beribadah dan selalu menjaga diri dari hal-hal yang tidak pantas. Kalau guru-guru di Indonesia bisa melaksanakan hal-hal tersebut di atas, maka proses pendidikan di Indonesia akan berhasil baik. Sebaliknya generasi bangsa akan rusak bila guru gurunya, tidak bisa melaksanakan hal hal menyerupai di atas. Di sisi lain, keluarga-keluarga di Indinesia, hendaknya cerdik pintar menentukan sekolah yang guru-gurunya bisa melaksanakan kriteria-kriteria menyerupai di atas, sebab kalau salah menentukan guru, akan menyesal dan rugi sepanjang hayat.
Hal tersebut disampaikan Prof. Machasin di hadapan para guru yang gres saja dikukuhkan sebagai guru profesional Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga bertempat di Multipurpose, kampus setempat, Kamis, 12 November 2019.
Menurut ketua panitia Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, Munawwar Khalil, M. Ag., dalam laporannya pada prosesi legalisasi menjelaskan, para guru yang dikukuhkan ini telah mengikuti PLPG dan telah dinyatakan lulus. Selama tahun 2019 ini, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan keguruan mengelola PLPG sebanyak 3 angkatan, dimulai 15 Agustus s/d 21 September 2019. Para Guru yang mengikuti PLPG pada tahun 2019 ini semula berjumlah 1114 guru. Terbagi dalam 3 angkatan. Dari jumlah itu, 3 orang dinyatakan tidak lulus, dan 3 orang tidak memenuhi persyaratan. Sehingga yang menuntaskan training dan dinyatakan lulus sebanyak 1108. Terdiri dari 274 orang para guru dari wilayah Sulawesi Tenggara dan 834 orang dari wilayah DIY dan Jawa Tengah. Sebanyak 834 guru profesional dari wilayah DIY dan Jawa Tengah inilah yang kali ini dikukuhkan Rektor UIN Sunan Kalijaga. Adapun 274 guru profesional yang berasal dari Sulawesi Tenggara akan dikukuhkan di Hotel Kubra Kendari, oleh Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Dr. H. Tasman Hamami, MA., disaksikan Kakanwil Kemenag. Sulawesi Tenggara, 29 November mendatang.
Mereka terdiri dari para guru Pendidikan Agama Islam, guru-guru kelas dan guru-guru mata pelajaran bidang studi di wilayah Propinsi DIY dan sekitar Jawa tengah (Magelang, Klaten, dan Purworejo) serta Propinsi Sulawesi Tenggara. Guru-Guru yang mengikuti PLPG kali ini ialah para guru yang sebelumnya telah mengikuti Uji Kompetensi Awal (UKA), baik guru yang bertugas sebagai guru agama Islam, guru kelas, maupun guru mata pelajaran/bidang studi. Jumlah penerima yang terlibat di tahun ini ialah 1114 guru.
Dijelaskan, Para penerima PLPG selama 8 hari mengikuti proses pendidikan dan training bobot 90 jam Pembelajaran terdiri dari 32 JP teori dan 34 JP praktek, ujian praktek/peer teaching 20 JP, ujian tulis 4 JPL). Selama rentang waktu tersebut selama 5 hari, mereka mengikuti proseslecturing dan workshop bahan training menyerupai : Kebijakan Pengembangan Profesi Guru, Konsep Kurikulun 2013, Pendalaman Materi PAI/Bidang Studi, Teori dan Praktek Strategi Pembelajaran Kurikulum 2013, Workshop: Pengembangan Perangkat pembelajaran, Penerapan Media Pembelajaran, LKPD dan Perangkat Penilaian, dan Penelitian Tindakan Kelas. Selama 2 hari berikutnya, penerima melaksanakan peer teaching/praktek pembelajaran dan diakhiri pada hari ke delapan dengan saling menilai sobat sejawat dan post-test.
Sementara, dari sejumlah 834 guru profesional yang dikukuhkan kali ini, 3 diantaranya berhasil meraih predikat lulusan terbaik diambil dari 3 angkatan. Mereka andalah: Ulfah Kusniah, guru dari Roudlatul Athfal Muslimat NU ngrayek 2, Magelang, dengan skor 93, Estri Ritah Indriwati guru dari Roudlatul Athfal Masyithoh Janten, Kulonprogo dengan skor 91,4, Haris Setyo Nugroho, guru dari Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Turus, Klaten, dengan skor 90,1.
Sementara, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Dr. H. Tasman Hamami, MA., dalam sambutannya antara lain menyampaikan, para guru yang dikukuhkan sebagai guru profesional kali ini setidaknya sudah menjalani pemgapdiannya sebagai guru selama 10 hingga 25 tahun. Dengan kesabarannya menanti kesempatan mengikuti sertifikasi dan berhasil lulus. Praktis mudahan dengan ujian kesabaran yang panjang itu kini bisa benar-benar mengabdikan dirinya sebagai guru profesional. Tidak lagi melaksanakan tugas-tugas keguruan dengan cara amatiran. Ciri-ciri guru amatiran antara lain: dalam melaksanakan kiprah tanpa perencanaan dengan baik, proses pembelajaran seadanya, kurang disiplin, sehingga tidak bisa menjadi pola dan ide bagi anak didiknya. Kalau sudah menjadi guru profesional, maka ia akan melaksanakan tugasnya dengan landasan kemahiran, ketrampilan, komitmen, dalam melaksanakan kiprah dengan persiapan yang baik, sesuai standar yang jelas, sehingga proses membelajarannya juga akan bermutu.
Tasman Hamami berharap, dengan dikukuhkannya para guru sebagai guru profesional, mereka akan senantiasa menjaga budbahasa profesi guru dengan terus meningkatkan profesionalisme, sanggup memperlihatkan peningkatan kinerja, kreatif dan berpikir untuk lebih maju. Sehingga bisa menjadi biro pembelajaran, untuk mewujudkan pendidikan Islam yang bermutu. “Janganlah merasa puas hanya sebagai guru yang biasa. Tapi berusahalah menjadi guru yang hebat/excellence teacher dan bahkan menjadi guru yang super,” Guru yang super bukan hanya mengajar dan mendidik dengan baik, tetapi sanggup memperlihatkan pencerahan dan ide bagi semua anak didiknya. Sehingga belum dewasa didiknya bisa menjadi orang-orang yang hebat di masa yang akan datang. Kehadiran dan donasi saudara sebagai guru-guru profesional sudah dinatikan masyarakat. Maka selalu berusahalah menjadi guru – guru profesional yang mempunyai kepribadian yang kuat, tidak suka mengeluh dan tidak gampang menyerah. Berani dan mempu menuntaskan banyak sekali duduk masalah yang dihadapinya. Jadilah Guru – guru pemenang, bukan guru-guru pecundang, yang melahirkan barokah bagi lingkungan”, demikian harap Tasman hamami. (Weni Hidatari-Humas UIN Sunan Kalijaga).
sumber : http://uin-suka.ac.id/id/berita/detail/1104/fakultas-ilmu-tarbiyah-dan-keguruan-uin-sunan-kalijaga-mengukuhkan-928-orang-guru-profesional
Belum ada Komentar untuk "√ Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Uin Sunan Kalijaga Mengukuhkan 928 Orang Guru Profesional"
Posting Komentar