√ Gpai Meski Bebas Ukg, Gpai Harus Mengeksplorasi Diri

 dalam pelaksanaan aktivitas Pengembangan dan Peneliaian Kurikulum PAI angkatan  √ GPAI Meski Bebas UKG, GPAI Harus Mengeksplorasi Diri

GPAI Meski Bebas UKG, GPAI Harus Mengeksplorasi DiriSahabat , dalam pelaksanaan aktivitas Pengembangan dan Peneliaian Kurikulum PAI angkatan 17 Kuta yang di ikuti 60 guru PAI menyampaikan bahwa GPAI tidak memprogramkan UjiKompetensi Guru (UKG) karena aneka macam alasan yang masuk logika dengan melihat fakta di lapangan untuk lebih jelasnya silahkan simak informasi yang kami kutib dari website Pendis

Denpasar (Pendis) - Direktur Pendidikan Agama Islam, Amin Haedari menyampaikan bahwa DirektoratPAI tidak memprogramkan Uji Kompetensi Guru (UKG), jadi bisa dikatakan GPAI bebas UKG. Mengapa demikian? Karena UKG terkesan tidak memenuhi rasa keadilan bagi guru-guru di kawasan terpencil yang dengan dedikasinya sebagai pendidik mereka begitu tulus dan tawadhu mengajar siswa tapi hanya sebab tidak piawai komputer dia tidak lulus UKG. 

Sedangkan sebaliknya, ada guru yang piawai komputer tapi tidak mempunyai kesabaran yang tinggi dalam mengajar malah lulus. Padahal yang benar, kemampuan-kemampuan guru harus dikembangkan, sedangkan komputer tetaplah hanya sebagai alat bukan tujuan. Ya, GPAI harus tetap mengeksplorasi diri. Demikian ditegaskan oleh Amin di depan 60 guru PAI (GPAI) penerima Kegiatan Pengembangan dan Penilaian Kurikulum PAI Angkatan 17 di Kuta, Bali yang dilaksanakan tanggal 30 Maret-1 April 2019.

Guru-guru PAI (GPAI) di Bali secara psikologis sudah cukup berat tugasnya sebab tidak hanya menerima tantangan dari aspek aqidah, dengan jumlah siswa muslim yang sedikit tapi juga lingkungan sosial dan budaya yang kurang mendukung. Bali sebagai destinasi wisata internasional di satu sisi melahirkan budaya permisif yang menghipnotis pergaulan masyarakat khususnya para pelajar. Namun demikian, Amin mendorong para GPAI di Bali untuk mengambil kesempatan luar biasa yang lain yaitu menginformasikan Islam di Indonesia yang penuh kedamaian. Tugas GPAI di Bali untuk bisa memberikan bahwa Islam bisa dekat dengan yang lain dan memperlihatkan keteladanan.

Sudah tak seharusnya GPAI di Indonesia dipandang sebelah mata dan selalu disebut kelemahannya saja, GPAI harus memiliki confident, rasa percaya diri untuk memperlihatkan keunggulan-keunggulan apa saja yang dimilikinya sebagai guru agama. Banyak guru PAI yang mempunyai potensi dan kekuatan tapi sayangnya belum mau menampakkan diri. Sudah saatnyaGPAI berubah dan berpikir mengeksplorasi kelebihan yang dimilikinya.


Demikianlah goresan pena Tentang GPAI Meski Bebas UKG, GPAI Harus Mengeksplorasi Diri, semoga bermanfaat

Belum ada Komentar untuk "√ Gpai Meski Bebas Ukg, Gpai Harus Mengeksplorasi Diri"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel