√ Siswi Berprestasi Harus Mengayuh Sepeda 90 Menit Menuju Ke Madrasah

Siswi Berprestasi Harus Mengayuh Sepeda  √ Siswi Berprestasi Harus Mengayuh Sepeda 90 Menit Menuju Ke Madrasah
Siswi Berprestasi Harus Mengayuh Sepeda 90 Menit Menuju Ke Madrasah – Sahabat pejuangnya Madrasah Indonesia, pada postingan kali ini admin akan menyebarkan kisah motivasi untuk dunia pendidikan di Indonesia Khususnya yakni Madrasah.


Cerita ini kami kutib dari laman kemenag.go.id yang mana kisah ini mengisahkan sebuah usaha seorang siswi madrasah yang harus berjuang menuntut ilmu dengan jarak yang sangat jauh yang harus di tempuh dan ia menempuh perjalanan dengan waktu yang sangat usang yaitu 90 menit, siapa ia simak ceritanya : Namanya Okti Sulistian Sari. Siswi MAN Yogyakarta 1 ini mempunyai segudang prestasi, antara lain: juara 1 Karate tingkat DIY dan juara 2 Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) tingkat DIY di UII.


Sebelumnya, ketika masih di MTsN Bantul Kota, Okti juga sukses memboyong bermacam-macam juara. Mulai dari juara 3 Pidato Bahasa Inggris tingkat DIY, juara 3 Karate tingkat DIY, juara 2 Pidato Bahasa Arab tingkat DIY, juara 2 LKTI tingkat DIY, dan juara keinginan 1 Karate tingkat regional Jawa-Bali.

Prestasi Okti tentu diraih dengan kerja keras, meski tanpa sumbangan kemudahan melimpah. Sebab, Okti berasal dari keluarga ekonomi tidak mampu. "Waktu masih MTs, bapak kerja jadi buruh bangunan dan ibu buka warung. Tapi kini bapak tidak kerja, hanya bantu ibu di warung," ujar siswa kelas X IPS 2 MAN Yogyakarta 1, Senin (09/01).

Kondisi itu tidak menyurutkan semangat Okti untuk belajar. Jarak dari rumah neneknya ke madrasah yang merentang sepanjang 15 km itu ditempuhnya dengan mengayuh sepeda. Padahal rute tersebut termasuk jalur padat Yogya - Magelang yang membelah Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman.

"Tiap hari aku menempuh waktu 90 menit untuk perjalanan pergi -pulang," ujar Okti yang memang tinggal bersama neneknya ini.

"Kalau aku tinggal bersama orang bau tanah di Bantul, jarak tempuh ke madrasah tambah jauh lagi," sambungnya.

Agar perjalanan bersepeda tidak terlalu jauh, Okti pernah tinggal di pesantren di akrab madrasah. Namun, ia tak usang di pesantren itu alasannya yakni tidak mempunyai biaya untuk tinggal dan makan. "Orang bau tanah tidak punya biaya. Akhirnya aku keluar, dan tinggal bersama nenek hingga sekarang,"imbuhnya.

Kepala MAN Yogyakarta 1 Wiranto menilai Okti sebagai siswi dengan semangat luar biasa. Menurutnya, sepeda yang dipakai Okti awalnya jauh dari kenyamanan. Selain sudah berkarat, dudukan sadel sobek dan banyak tali yang mengikat bagian-bagian sepeda. Karena itu, pihak madrasah berinisiatif menunjukkan hadiah sepeda gres bagi Okti.

"Senang sekali, sangat bermanfaat bagi saya," kata Okti riang ketika mendapatkan hadiah sepeda.
Kabid Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag DIY Edhie Gunawan berharap Okti terus mengukir prestasi hingga menginspirasi siswa lainnya, bahwa kesuksesan tidak selamanya harus dengan kemudahan melimpah. 

Demikianlah goresan pena tentang Siswi Berprestasi Harus Mengayuh Sepeda 90 Menit Menuju Ke Madrasah, biar bermanfaat


Belum ada Komentar untuk "√ Siswi Berprestasi Harus Mengayuh Sepeda 90 Menit Menuju Ke Madrasah"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel